Saturday, November 28, 2009

kami adalah ilalang jalang.

Bergerak adalah langkah awal sebuah revolusi,baik perlahan maupun secepat kilat.
Bergerak adalah pemberontakan terhadap statis yang menyesakkan.
Namun terkadang bergerak satu dengan tujuan besar terasa memberatkan.
Disinilah kami memutuskan.Disinilah kami mengumpulkan kekuatan.
Bergerak bersama dengan kegelisahan yang sama,saling bahu membahu menapaki gemilang kehidupan individu dan menciptakan gebrakan besar yang dapat mengubah statis jadi dinamis.
Kami adalah Ilalang Jalang
Sekolompok makhluk asing di dunia nyata yang tak dapat diraba.
Kami muak dengan keadaan dimana kami menjejakkan rutinitas.
Kami penat dengan ketidaktahuan akan langkah-langkah selanjutnya.
Kami bosan dengan wacana kesenian yang bisa dengan mudah ditengkulakkan.
Kami benci dengan kekuasaan yang mengendalikan kuasa tangan kami untuk berkarya dengan hati nurani.
Dan kami siap menggempur tanpa pernah merasa cukup pintar.
Kami terus belajar.
Dengan tekad kuat dan persahabatan erat.
Kami memulai.



Wednesday, November 25, 2009

PROJECT 2 : penahanan anggodo di "penjara" monorel..

















PROJECT'an MERESPON 1 "ARE YOU SURE" memperingati hari pahlawan..







Hari Pahlawan 10 November,selalu berulang tahun dari ke tahun.
Begitu juga spanduk peringatan yang selalu dipancang di sepanjang jalan Kalibata.
Entah untuk meledek atau mendikte,saya tidak tahu,
karena toh Hari Pahlawan tidak pernah bergeser menjadi 30 September.
Entah ingin mengingatkan atau mengulah pepatah lama kalimat itu pun selalu sama.
"Bangsa Yang Besar adalah Bangsa Yang Menghargai Jasa Pahlawannya"
Sepertinya kalimat itu sudah dapat diingat diluar kepala seperti kalimat ..
"Bersakit-sakit Dahulu Bersenang-senang Kemudian".
Bagaimanakah bangsa yang besar itu seharusnya?
Cukupkah hanya dengan menghargai jasa pahlawannya?
Dan siapakah pahlawan itu sesungguhnya?
Apakah Jenderal Bintang Lima?
Ataukah perwira yang berhasil menghabisi musuh-musuhnya atas nama bangsa?
Masih relevankah kalimat tersebut dalam keadaan bangsa dengan korupsi yang merajalela,ekonomi gonjang-ganjing,hukum yang pincang, serta kemiskinan dan kebodohan yang bergelimpangan?
If we do appreciate what some heroes did, could it makes everythings allright?
ARE YOU SURE?